Batuan adalah setiap bahan yang mengandung mineral baik terkonsolidasi maupun tidak, merupakan bagian
dari kerak bumi.induk batuan pembentuk litosfer adalah magma.
Bumi tersusun dari tiga
lapisan, yaitu kulit bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Manusia hidup di
permukaan bumi menempati lapisan terluar (kulit bumi) yang sering juga
disebut kerak bumi atau litosfer. Istilah litosfer berasal dari bahasa
Yunani yaitu lithos yang artinya batuan dan sphera yang artinya lapisan.
Jadi litosfer adalah lapisan bumi paling luar dan terdiri atas batuan.
Dalam pengertian lebih luas, litosfer dapat berarti seluruh lapisan
bumi dari lapisan kerak bumi (crust) sampai ke bagian inti bumi
yang cair (molten core), tetapi tidak termasuk hidrosfer dan atmosfer.
Kerak bumi terdiri
atas kerak daratan dan kerak lautan dan tersusun dari
bermacam-macam batuan dengan ketebalan yang berbeda-beda. Kerak daratan
adalah kerak bumi pada bagian daratan (permukaan bumi di daratan),
sedangkan kerak lautan adalah kerak bumi yang menempati dasar laut
(permukaan bumi di dasar laut). Kerak daratan lebih tebal jika dibanding
dengan kerak lautan.
Secara garis besar batuan
di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan
proses pembentukannya, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
malihan.
A. Batuan Beku
·
Batuan beku dalam, yaitu merupakan hasil pembekuan magma di
bagian dalam perut
bumi, bahkan di dalam dapur magma. Karena proses pendinginan
yang terjadi berlangsung sangat lambat, maka dihasilkan hablur
mineral yang sempurna (teratur). Contoh batuan beku dalam antara lain
sienit, granit, diorit, dan gabro.
·
Batuan beku luar, yaitu terbentuk karena adanya
proses pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya proses
pembentukan batuan ini terjadi secara cepat akibat penurunan suhu yang
mendadak. Contoh batuan beku dalam antara lain obsidian, liparit, trachit,
desit, andesit, dan basalt.
·
Batuan beku korok, yaitu terbentuk karena proses penyusupan
magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian membeku. Oleh
karenanya, posisi batuan beku korok biasanya dekat dengan permukaan
bumi. Batuan beku jenis ini juga mengkristal. Beberapa contoh batuan
beku korok antara lain porfir granit, porfir diorit, dan ordinit.
Di alam, kita dapat membedakan
empat macam batuan beku berdasarkan teksturnya, yaitu sebagai berikut.
·
Batuan granitoid, yaitu semua batuan yang
butir-butir mineralnya cukup besar untuk dapat dikenal denganmata biasa
(megaskopis).
·
Batuan felsitoid, (aphanit) yaitu batuan yang tersusun terutama
atau seluruhnya atas butir-butir mineral kecil yang hanya dapat dikenal
jika dilihat dengan bantuan lensa kuat (mikroskopis).
·
Batuan gelas, yaitu batuan yang tersusun seluruhnya
atau sebagian besar atas bahan gelas yang berkilap kaca.
·
Batuan pecahan (fragment), yaitu batuan yang
tersusun terutama atas bahan yang dikeluarkan vulkan.
B. Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang
mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan menjadi keras.
Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis secara mendatar. Di antara batuan
ini, seringkali ditemukan fosil-fosil. Batuan sedimen dapat dibagi
berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sedimen klastis, kimiawi,
dan organik.
·
Batuan sedimen klastis terbentuk karena pelapukan atau erosi
pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan menjadi hancur atau
pecah dan kemudian mengendap di tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan
kimia dan warna batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya.
Contoh batuan sedimen klastis antara lain batu konglomerat, batu breksi,
dan batu pasir.
·
Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan melalui
proses kimia pada mineral-mineral tertentu. Misalnya, pada batu kapur yang
larut oleh air kemudian mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit
di gua kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah garam.
·
Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik terbentuk
karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pengendapan di tempat
tertentu. Contohnya, batu karang yang terbentuk dari terumbu karang
yang mati dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar
C. Batuan Malihan (Metamorfosis)
Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan sedimen
yang telah berubah wujud. Karena itu, batuan malihan disebut juga batuan
metamorfosis. Batuan malihan dapat dibagi berdasarkan proses
pembentukannya, yaitu sebagai berikut.
·
Batuan malihan kontak, yaitu terbentuk karena
adanya pemanasan atau peningkatan suhu dan perubahan kimia karena
intrusi magma. Contohnya, batu marmer yang berasal dari batu kapur.
·
Batuan malihan dinamo, yaitu terbentuk karena adanya tekanan
yang besar disertai pemanasan dan tumbukan. Tekanan dapat berasal dari
lapisan-lapisan yang berada di atas batu dalam jangka waktu lama.
Contohnya batu sabak yang berasal dari tanah liat. Contoh
lainnya batubara yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan dan tumbuhan
di daerah rawa-rawa (tanah gambut).
·
Batuan malihan thermal-pneumatolik, yaitu
terbentuk karena adanya zat-zat tertentu yang memasuki batuan yang
sedang mengalami metamorfosis. Contohnya, batu zamrud, permata, dan topaz.